BERITA  

Walikota Jambi, Maulana Tutup Pos Retribusi Pasar Jambi

Redaksi DN

Loading

Kebijakan Walikota Jambi yang Baru, Parkir di Pasar Kota Jambi Kini Pakai QRIS.

JAMBI–Pos retribusi parkir di kawasan Pasar Kota Jambi resmi ditutup. Langkah ini diambil Wali Kota Jambi, Maulana, untuk meningkatkan kembali kunjungan masyarakat ke kawasan tersebut. Jum’at (07/03/25).

Menurut Maulana, salah satu penyebab sepinya Pasar Kota Jambi adalah adanya pungutan parkir ganda, di mana setelah membayar retribusi resmi, pengunjung masih ditagih oleh parkir liar.

“Parkir yang berkali-kali ini menurunkan angka kunjungan,” ucapnya,

Di kawasan pasar terdapat sembilan titik pos retribusi parkir. Sementara itu, untuk mengatur parkir, Dinas Perhubungan menempatkan 34 juru parkir resmi yang kini dibekali barcode QRIS untuk pembayaran non-tunai.

Sebelumnya, para pedagang mengeluhkan tingginya biaya parkir yang harus dibayar pengunjung, terutama bagi mereka yang berulang kali melintas dan berhenti di kawasan itu. Hal ini dinilai membebani pengunjung serta berdampak pada penurunan jumlah orang yang datang berbelanja.

BACA JUGA:  Jambi Jadi Percontohan Dalam Penanganan Karhutla, Ini Kata Wagub Sani !

Maulana menjelaskan bahwa meskipun kebijakan ini berpotensi mengurangi pendapatan daerah, pihaknya lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

“Saya ingin agar perekonomian di kawasan ini berkembang dan memberi keuntungan lebih bagi masyarakat, khususnya para pedagang,” tuturnya.

Kebijakan ini mendapat respons positif dari para pedagang, salah satunya Yuk Iya, pedagang mainan di Simpang Bata. Ia berharap langkah ini berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung di pasar, sehingga usahanya kembali ramai.

Selama ini memang sepi sekali, dalam sehari belum tentu ada yang laku. Mudah-mudahan dengan ditutupnya pos retribusi ini pasar bisa ramai lagi,” ujarnya.

BACA JUGA:  Jalan Sehat PERWOSI Kota Jambi Bersama dr. Nadiyah Tetap Meriah Tanpa Ria Ricis

Hal serupa dirasakan oleh pengunjung pasar. Seorang wanita berhijab yang enggan disebutkan namanya mengaku kaget dengan kebijakan baru ini.

“Saya tadi sudah menyiapkan uang, ternyata tidak bayar,” ucapnya.

Menurutnya, kebijakan ini cukup baik karena memberikan rasa nyaman kepada pengunjung.

“Kalau begini kondisinya, kita tidak khawatir lagi datang ke pasar,” tuturnya.

(Red)