BERITA  

Airlangga Setujui Budi Setiawan dan Fikar Azami Maju Pilwako

Redaksi

Loading

detektornews.com, Jambi  – Ketua DPD II Partai Golkar Kota Jambi Budi Setiawan dan Ketua DPD II Sungai Penuh Fikar Azami mendapat jaminan untuk maju di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 November mendatang dari Airlangga Hartarto.

Ketua DPD II Partai Golkar Kota Jambi Budi Setiawan dan Ketua DPD II Sungai Penuh Fikar Azami mendapat jaminan untuk maju di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 November mendatang.

Hal ini diungkapkan oleh Budi Setiawan yang hadir dalam pertemuan dengan Ketum Golkar Airlangga di DPP pada 6 April lalu.

Budi akan diusung Golkar untuk maju di Pilwako Jambi 2024.

Sementara Fikar Azmi akan diusung Partai Golkar di Pilwako Sungai Penuh.

Kata Budi, dari sejumlah Bakal Calon Kepala daerah di Provinsi Jambi, ada dua Daerah yang ketuanya mendapatkan rekomendasi langsung dan reward (penghargaan) untuk ikut Pilkada yakni Kota Jambi dan Sungai Penuh.

BACA JUGA:  Hadir di Acara Halal Bihalal Keluarga Sarolangaun, Gubernur Jambi Terlihat Nyatu

“Kemarin, terakhir yang benar-benar direkomendasikan oleh pak Airlangga ada dua, Kota Jambi dan Kota Sungai Penuh, dapat rekom dan dapat reward,” ujarnya

“Jadi bukan hanya dapat rekomendasi, tapi dapat reward, itu yang menjadi motivasi saya,” tambahnya.

Rekomendasi dan reward yang diberikan kepada Budi Setiawan dan Fikar Azami ini karena keduanya berhasil membawa kejayaan Golkar di Kota Jambi dan Sungai Penuh.

Budi Setiawan berhasil meraih 8 kursi untuk DPRD Kota Jambi, naik 4 kursi dari 2019 hanya 4 kursi dan berhasil meraih kursi Ketua.

Begitu juga Fikar, pada 2019 Golkar hanya memiliki 2 kursi di DPRD Sungai Penuh, kini dibawah komando Fikar Golkar meriah 5 kursi dan berhasil menduduki kursi Ketua.

BACA JUGA:  Gubernur Al Haris Harap Stabilitas Harga Pangan Terjaga

Sehingga DPP Partai Golkar mengapresiasi keduanya dengan memberikan rekomendasi dan reward untuk maju di Pilwako Jambi dan Sungai Penuh.

Keduanya saat ini juga telah melakukan sosialisasi, Budi yang hanya membutuhkan satu kursi lagi untuk bisa maju sudah mendaftarkan diri ke Demokrat.

Sementara Fikar yang jumlah kursinya sudah cukup juga sudah mendaftar ke PKS.